KANAL24, Malang – Pengkaderan dalam organsiasi seperti HMI merupakan proses panjang dan berjenjang hingga menjadi alumni atau disebut KAHMI. Proses panjang tersebut membutuhkan waktu dan melewati berbagai tantangan sehingga perkaderan akan berhasil jika dilakukan dengan rukun dan kompak.
Hal tersebut disampaikan oleh sesepuh KAHMI Rayon UB Prof Nuhfil Hanani pada kegiatan buka bersama putaran ke-5 yang digelar di sekretariat Yayasan Kahmi Cita Kota Malang, Jum’at (21/3/2025) dengan tuan rumah Dr Tri Wahyu Nugroho dan Prof Andi Kurniawan.
“Pengkaderan merupakan jalan panjang, tidak bisa instan. Berjejang, berdinamika sehingga perkaderan membutuhkan suasana rukun dan kompak,” kata Nuhfil.
Mantan Rektor UB ini mengatakan bahwa perkaderan HMI hingga menjadi KAHMI harus mengikuti perkembangan jaman yang terus berubah. Saat ini dinamika yang ada menuntut agar kader HMI mau berkembang maju dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Suasana rukun dan kompak merupakan modal penting karena sebagai intelektul kader HMI dan Kahmi memiliki corak pemikiran yang beragam sehingga dinamika dalam pengkaderan menjadi hal yang lumrah. Perbedaan cara pandang diharapkan bukan menghasilkan perbedaan dan perpecahan namun menjadi kekuatan baru untuk saling melengkapi.
Dengan bekal pengetahuan yang mumpuni seperti diharapkan kader HMI mampu mewarnai perubahan yang ada di lingkungannya.

Hal sama juga disampaikan oleh sesepuh HMI Adum Dasuki. Mantan wakil dekan III FH UB ini menilai saat ini kader HMI harus terus berbenah dan mampu tampil lincah dalam pergerakan mahasiswa.
Kader HMI juga harus mampu menjaga kualitas sehingga menjadi role model bagi mahasiswa lain dalam berorganisasi, akademik hingga kemampuan soft skill lainnya.
“Kader HMI harus mampu tampil memimpin organisasi, menjadi role model mahasiswa lain dikampus,” kata Adum.
Kepada ratusan hadirin, Adum menilai pembinaan mahasiswa ini penting sehingga dapat menghasilkan mahasiswa yang berkualitas yang mampu menggerakkan perubahan jaman.
Kegiatan buka puasa KAHMI Rayon UB selain diisi dengan diskusi dan ceramah agama dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah, makan bersama hingga taraweh bersama.
“Ini rutin dilakukan oleh KAHMI UB dan kali ini putaran terahir. Momen ini sebagai ajang silaturahmi antara alumni dan kader HMI saat ini sebagai bagian dari pembinaan mahasiswa dan kader, “ kata Presidium KAHMI Rayon UB Dr. Tri Wahyu Nugroho.
Hadir dalam buka bersama tersebut para tokoh KAHMI seperti Prof Nuhfil Hanani, Bambang Setyadin, Adum Dasuki, Dr Herman Suryokumoro, Prof Ali Syafaat, Adam Wiryawan, Prof Sukir Maryanto, Prof Anang Sujoko, Prof Andi Kurniawan, Dr Tri wahyu Nugroho , Dr Edi Ortega, Ketua HMI Cabang Malang Kota dan ratusan alumni serta anggota HMI lintas generasi.(sdk)