KANAL24, Malang – Komoditas bandeng yang banyak dimintasi oleh pasar lokal dan ekspor menjadi perhatian guru besar FPIK UB untuk melakukan riset untuk menghasilkan bandeng yang berkualitas bagus. Guru besar FPIK UB Profesor Diana Afriati saat ini sedang melakukan penelitian plankton hasil budidaya tambak udang yang selanjutnya akan dimanfaatkan untuk budidaya bandeng.
Air yang tersisa dari hasil pemeliharaan udang selama 4 bulan, kemudian ditambahkan konsorsium bakteri bioflok dan ditambahkan plangton.
“Plankton ini bertujuan untuk menekan jumlah planton yang tidak diinginkan. Sehingga bandeng dapat memakan plangton yang baik saja”, ungkapnya Rabu,(09/03/22).
Menurut hasil pengamatannya, bandeng yang memakan plankton bekas budidaya udang, pertumbuhannya semakin cepat dibanding budidaya menggunakan air sungai.
“Saat ini kami masih melakukan penelitian mengenai penyakit pada udang yang dapat menular ketika hasil sisa tambak ditambahkan untuk pengembangan bandeng. Namun sejauh ini udang yang kami teliti sangat kecil kemungkinan mengalami penyakit,” tambahnya.
Profesor Diana dan tim saat ini masih melakukan penelitian di tambak probolinggo yang merupakan lahan yang dimiliki fakultas. Penelitian yang akan dilakukan hingga April ini bertujuan untuk melihat perkembangan lebih lanjut agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membudidaya ikan bandeng agar kedepannya dapat menghasilkan bandeng yang berkualitas baik dengan waktu yang efektif dan efisien.
“Kita masih berjalan hingga april bulan depan untuk melihat perkembangan plankton dan bandeng yang ada. Harapannya ini nanti bisa membantu masyarakat menghasilkan bandeng yang bagus,” tutup Diana. (put)