Kanal24, Malang – Ribuan mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Brawijaya mengikuti kegiatan orientasi pendidikan (ORDIK) untuk mendukung proses adaptasi mahasiswa baru, serta memberi pemahaman mendalam tentang kehidupan kampus. Salah satu topik yang penting untuk diperhatikan adalah Pusat Publikasi Ilmiah dan Ketahanan Jurnal (PPIKJ). Sebagai pusat yang berperan krusial dalam mendukung kualitas akademik di UB, PPIKJ memiliki tugas penting dalam dunia publikasi ilmiah. Kamis (22/08/2024)
PPIKJ merupakan bagian dari Universitas Brawijaya yang berada di bawah naungan Wakil Rektor 5 bidang Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat. PPIKJ sebagai salah satu unsur tata kerja yang berada di bawah naungan rektor, PIKJ memiliki tugas utama dalam melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan dalam bidang publikasi ilmiah serta ketahanan jurnal.
Dhiana Puspitawati, S.H., LL.M., Ph.D, selaku Ketua PPIKJ, menyampaikan bahwa PPIKJ juga berperan sebagai pendamping, baik bagi mahasiswa maupun dosen. Pendampingan PPIKJ meliputi penyediaan jurnal-jurnal pendukung sebagai sarana atau wahana mahasiswa untuk publikasi jurnal.
Universitas Brawijaya telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam bidang publikasi ilmiah. Hingga saat ini, total 80 jurnal dari UB telah terakreditasi secara nasional, di antaranya limajurnal telah terindeks oleh Scopus, empat jurnal telah masuk dalam kategori Sinta1, 17 jurnal berada di kategori Sinta 2, dan 23 jurnal telah terindeks ke dalam kategori Sinta 3. Tidak hanya itu, 62 jurnal dari UB sudah terindeks dalam Directory of Open Access Journals (DOAJ),
“Jurnal ini akan selalu kami update, agar peringkatnya itu naik antara akreditasi dan indeksasinya,” ujar Dhiana.
Dalam paparan materinya, Dhiana menjelaskan bahwa PPIKJ juga memiliki salah satu program unggulan, Program Prestasi Luar Biasa. Program ini memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa pascasarjana untuk lulus tanpa harus menjalani ujian akhir tesis. Dengan syarat, mahasiswa perlu mempublikasi paling sedikit dua artikel yang terindeks di Sinta 2 dan satu prosiding yang terindeks Scopus.
“Sedangkan Program Prestasi Luar Biasa untuk gelar Doktor, mahasiswa tidak melalui ujian terbuka, melainkan akan melalui proses diseminasi apabila indeks Scopus kurang dari 0,5,” terangnya.
Bagi mahasiswa yang ingin terlibat dalam pembuatan jurnal, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu aspek substansi dan teknis. Aspek substansi mencakup dua hal utama: gaya penulisan dan kualitas artikel. Dalam hal ini, PPIKJ siap memberikan pendampingan agar artikel yang dibuat memenuhi standar yang ditetapkan. Aspek substansi menjadi penting karena kualitas artikel yang baik akan menentukan diterima atau tidaknya artikel tersebut di jurnal bereputasi.
Sementara itu, aspek teknis mencakup berbagai hal seperti format penulisan, aturan sitasi, serta kelengkapan administrasi lainnya yang juga tak boleh diabaikan. Mengingat pentingnya kedua aspek ini, mahasiswa yang ingin mempublikasikan karyanya di jurnal ilmiah harus benar-benar memperhatikan dan mempersiapkan diri dengan baik. (fan)