KANAL24, Malang – SOHIN adalah piranti yang berhasil dibuat oleh lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) untuk menghitung benih ikan secara cepat, tepat, efektif, efisien, serta portable. Alat ini mengadaptasi Artificial Inteligence berbasis komputer vision dengan memanfaatkan sensor optik, motion dan segmentation. Kelima mahasiswa tersebut yakni Muhammad Lutfi Ardiansyah; Randy Cassandra Risnandar; Yasmin Azizah; Adynsyah Nanda Putra; dan Akmal Adnan Attamami yang merupakan mahasiswa gabungan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Di bawah bimbingan dosen FPIK Eko Sulkhani Yulianto S.Pi, M.Si, SOHIN berhasil meraih penghargaan Gold Medal & Special Award Malaysia Innovation Invention and Creativity dalam ajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS). IICYMS merupakan suatu platform pembelajaran yang dikembangkan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) untuk mengembangkan talenta-talenta muda agar menjadi penemu yang produktif, kreatif dan inovatif. Kegiatan ini diikuti oleh 201 tim dari 17 negara, diantaranya adalah Italia, Mesir, Indonesia, Malaysia, Turki, Jerman, Palestina, Qatar dan India.
Adapun cara kerja dari SOHIN, menurut penjelasan perakilan tim Muhammad Lutfi Ardiansyah yakni operator memasukkan benih Ikan Bandeng atau Nener beserta air kedalam SOHIN. Selanjutnya Nener tersebut akan melewati jalur inlet yang terbagi menjadi tiga kolom. Ketika nener melewati kamera, maka sensor optik akan menangkap gambar objek yang melewatinya.
Data visual tersebut kemudian dirubah menjadi data numerikal melalui serangkaian algoritma pemrograman. Data numerik yang telah diproses ditampilkan pada LCD. Setiap objek yang dihitung akan disimpan datanya dan apabila jumlah objek yang diinginkan sudah mencapai target maka secara otomatis program akan memerintahkan alat untuk menghentikan proses dan alat akan tertutup.
“Keunggulan SOHIN adalah meminimalisir jumlah tenaga manusia, mempersingkat waktu dan meningkatkan ketelitian kerja perhitungan benih ikan,” jelas mahasiswa FPIK tersebut, Kamis (15/7/2021)
Lutfi berharap SOHIN dapat diproduksi secara masal sehingga bermanfaat bagi pembudidaya benih ikan di Indonesia. (Meg)