KANAL24, Surabaya – Bandan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Nopember 2021 turun 0,09 persen. Yakni dari 104,31 di bulan Oktober 2021 menjadi 104,21 di bulan Nopember 2021. Hal ini menunjukan bahwa kesejahteraan nelayan Jatim pada Nopember 2021 belum menggembirakan karena pendapatan dibandingkan dengan pengeluaran belum sebanding.
“Penurunan ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan naik sebesar 0,03 persen, dan indeks harga yang dibayar nelayan naik sebesar 0,13 persen,” ujar Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, dalam rilisnya, Selasa (14/12/2021).
Sementara Perkembangan NTN bulan Nopember 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) naik sebesar 8,26 persen. Adapun perkembangan NTN bulan Nopember 2021 terhadap bulan Nopember 2020 (year-on-year) naik sebesar 9,15 persen.
Sedangkan dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Nopember 2021, saru provinsi mengalami kenaikan NTN lima provinsi mengalami pen urunan NTN. Provinsi Jawa Tengah naik sebesar 0,57 persen. Adapun yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi Jawa Timur 0,09 prsen, Banten sebesar 0,28 persen, Jawa Barat 0,49 persen, DKI Jakarta yang turun sebesar 1,41 persen dan Provinsi DIY Yogyakarta turun 2,17 persen.
Jika dilihat dari angka hasil penghitungan NTN di masing–masing provinsi pada bulan Nopember 2021, NTN tertinggi terjadi di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 114,01, sedangkan NTN terendah terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 98,87.(sdk)