KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Moneter Singapura/ Monetary Authority of Singapore (MAS) sepakat memperkuat kerja sama bilateral. Kerja sama ini terkait dengan inovasi pembayaran termasuk di antaranya untuk pencegahan pencucian uang (money laundry) dan lainnya. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU/ Memorandum of Understanding).
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan dalam penandatanganan kerjasama ini pihaknya juga meresmikan kerja sama di berbagai fungsi bank sentral dan regulasi yang diperluas termasuk kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, stabilitas keuangan, pengawasan sistem pembayaran dan penyelesaian, kerangka peraturan dan pengawasan, dan anti pencucian uang dan penanggulangan pendanaan terorisme.
“MoU ini memberikan kesempatan untuk memperluas dan meningkatkan kolaborasi antara kedua bank sentral dan mengatasi tantangan kompleks yang berkembang di bidang utama perbankan sentral termasuk inovasi pembayaran dan Anti Money Laundering – Countering Financing of Terrorism. MOU ini menunjukkan upaya kolaboratif kami dalam memajukan ekonomi dan keuangan digital, serta memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme,” ungkap Perry dalam keterangannya, Senin (24/1/2022).
Ravi Menon, Managing Director MAS, mengatakan, bahwa pihaknya memiliki hubungan yang sudah baik dengan BI dan terjalin lama sehingga bisa bekerja sama di berbagai bidang. Kerja sama yang tertuang dalam MOU ini akan ditindaklanjuti melalui dialog kebijakan, pertukaran informasi, kerja sama teknis, inovasi bersama, dan komite tingkat kerja.
“MOU ini menggarisbawahi komitmen kami untuk memperkuat kemitraan dan memajukan kolaborasi di bidang sama, seperti inovasi keuangan dan konektivitas pembayaran,” ucap dia.(sdk)