KANAL24, Surabaya – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, mendorong produk makanan dan minuman sebagai produk unggulan Jawa Timur agar dapat bersaing di pasar global.
Sejumlah strategi disusun sehingga ekspor produk makanan dan minuman (Mamin) dapat meningkat dan kinerja perdagangan internasional Jawa Timur semakin baik.
Strategi tersebut dibahas pada kegiatan “Pelatihan Ekspor Strategi Pemasaran Produk Makanan Minuman untuk Pasar Ekspor” yang digelar atas kerjasama Disperindag Jatim dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Kemendag RI.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan, ketika berkesempatan memberikan sambutan mengatakan, komoditi mamin merupakan salah satu sektor primer yang mampu bertahan ketika masa pandemi.
“Pandemi Covid-19 merubah pola konsumsi masyarakat terhadap komoditi mamin untuk dapat melakukan inovasi pemasaran online. Kemudian lebih menjaga kebersihan, rasa makanan, serta tetap memperhatikan prokes dan melakukan diversifikasi produk seperti frozen food dan teknologi pengemasan lain yang membuat produk-produk lebih awet, dan juga produk-produk yang siap makan,” jelas Drajat, Minggu (29/11/2021)
Drajat menambahkan, komoditi mamin juga punya peran yang signifikan dalam menopang perekonomian Jatim. Kinerja ekspor Makanan Minuman Jawa Timur pada tahun 2020 mencatatkan nilai 2,24 miliar Dollar AS atau berkontribusi sebesar 12,29% dari total ekspor non migas Jawa Timur tahun 2020 yang mencapai 18,27 milyar Dollar AS.
Sedangkan pada tahun 2021 ini, nilai ekspor produk Makanan Minuman Jawa Timur mencapai nilai 1,57 milyar Dollar AS dengan kontribusi 11,65% dari nilai ekspor non migas Jawa Timur periode Januari-Agustus 2021 yang nilainya 13,48 milyar Dollar AS
“Kinerja ekspor mamin ditopang oleh berbagai komoditi unggulan seperti daging dan ikan olahan, coklat, Olahan dari tepung, berbagai makanan olahan, Gula dan Kembang Gula, Minuman, dan Olahan dari Buah-buahan/ Sayuran,” ujar Drajat.
Strategi yang diterapkan oleh Pemprov Jatim dalam rangka peningkatan dan percepatan nilai ekspor Jawa Timur antara lain adalah dengan melakukan Peningkatan Daya Saing Produk IKM Berorientasi Ekspor Melalu Pembinaan dan Pendampingan IKM secara paripurna mulai dari aspek bahan baku, proses produksi, standardisasi, desain, kemasan, dan pemasaran.
Dika menjelaskan, dalam mengembangkan bisnis ekspor, eksportir harus terlebih dahulu melakukan persiapan dengan melakukan riset pasar, melakukan identifikasi calon pembeli dengan melakukan penyesuaian produk, serta mempersiapkan materi yang digunakan untuk promosi.(sdk)