KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada minggu IV Januari 2022 sebesar 0,53 persen month to month (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2022 secara tahun kalender sebesar 0,53 persen year to date (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,15 persen (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan penyumbang utama inflasi Januari 2022 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas bahan bakar rumah tangga ( BBRT ) sebesar 0,12 persen (mtm). Kemudian daging ayam ras sebesar 0,09 persen (mtm), tomat dan beras masing-masing sebesar 0,05 persen (mtm), telur ayam ras, sabun detergen bubuk/ cair dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm).
“(Kemudian) bawang merah sebesar 0,02 persen (mtm), cabai rawit, minyak goreng, jeruk, mie kering instan, bawang putih, kangkung, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” ucap Erwin, Senin (31/1/2022).
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi yaitu cabai merah sebesar -0,05 persen (mtm) dan tarif angkutan udara sebesar -0,02 persen (mtm).
Kemudian aliran dana asing yang masuk pada periode transaksi 24-27 Januari 2022 sebesar Rp5,34 triliun. Jumlah tersebut masuk melalui pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp5,32 triliun dan di pasar saham sebesar Rp0,02 triliun.
“Berdasarkan data setelmen sampai 27 Januari 2022 (ytd), nonresiden jual neto Rp2,34 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp5,72 triliun di pasar saham,” pungkas dia.(sdk)